Postingan Populer

Minggu, 22 Maret 2020

TEMANKU MENYELAMATKANKU

TEMANKU MENYELAMATKANKU

Ketika aku masih di SMP, aku melihat seorang anak dari sekolahku berjalan pulang membawa semua
buku-bukunya.

“Mengapa ada orang membawa pulang semua bukunya padahal besok libur akhir pekan? Dia pasti
benar-benar bodoh,” pikirku dalam hati.

Saat sedang berpikir begitu, aku melihat sekelompok anak berlari ke arahnya.

Mereka berlari ke arahnya, menjatuhkan semua buku dari tangannya dan menjegalnya hingga jatuh.
Kacamatanya terbang, dan mendarat sekitar 3 meter dari dirinya.

Ada kesedihan yang mendalam di matanya, dan hatiku menyuruhku menghampirinya. Aku melihat air matanya saat aku menyerahkan kacamatanya.

“Orang-orang itu kurang ajar. Mereka harus mendapatkan pelajaran,” kataku kepadanya.

Dia menatapku dengan senyum penuh rasa terima kasih dan berkata, “Hai, terima kasih!”

Aku membawakan bukunya, dan berbincang sepanjang jalan pulang.

Dia ternyata cukup keren. Semakin aku mengenal Kiki, semakin aku kagum padanya.

Selama tiga tahun berikutnya, Kiki dan aku menjadi teman baik.
Lalu datanglah Hari Kelulusan dan Kiki harus menyiapkan pidato sebagai lulusan terbaik.

Kiki adalah salah satu murid yang benar-benar menemukan jati dirinya selama di SMP. Merasakan
kegelisahannya, kutepuk punggungnya dan ku sapa, “Hai sobat, Kamu pasti tampil luar biasa!”

Dia menatapku dengan senyum berucap “Terima kasih,” dan bersiap-siap untuk pidatonya.

“Wisuda adalah waktu untuk berterima kasih kepada mereka yang telah membantumu melewati tahun-tahun yang sulit: orang tua, guru, dan saudara Anda, … tapi lebih dari itu teman-temanlah yang lebihbanyak mengisi hari-harimu. Menjadi teman bagi seseorang adalah hadiah terbaik yang bisa kamu berikan.”

Kemudian dia menatapku dan melanjutkan, “Aku akan menceritakan sebuah kisah.” Aku melihat
temanku seolah tidak percaya saat dia menceritakan kisah hari pertama kami bertemu.

Karena depresi mengalami perundungan dari teman-temannya, dia merencanakan untuk berhenti
sekolah pada hari itu. Dia bercerita tentang bagaimana dia membawa semua perlengkapan sekolahnya, agar ibunya tidak harus melakukannya nanti.

Dia menatapku dengan tajam dan memberiku sedikit senyum, “Syukurlah, aku diselamatkan. Temanku menyelamatkanku dari melakukan hal yang tak terucapkan.”

Semua hadirin memperhatikan saat temanku yang cerdas dan populer ini menceritakan momen
terlemahnya.

Aku melihat Ibu dan ayahnya menatapku dengan senyuman penuh syukur yang sama. Belum sampai
disitu aku menyadari kedalaman maknanya.

Satu kata atau tindakan kecil dapat mengubah kehidupan seseorang, menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Jadilah alasan seseorang percaya pada kebaikan orang, dan perlahan kita bisa mengubah dunia. Selalu
berikan kebaikan setiap waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi Nyata untuk Bukti Karya PMM

  Aksi Nyata untuk Bukti Karya PMM Aksi nyata untuk bukti karya sangat penting dalam pelatihan mandiri karena dapat mengukur sejauh mana A...