Postingan Populer

Minggu, 22 Maret 2020

Gemar Makan Ikan

Ironi Konsumsi Ikan di Indonesia. Kenapa?

Potensi sumber daya ikan di Indonesia selama ini dikenal sangat berlimpah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, potensi sumber daya ikan saat ini sudah mencapai 9,9 juta ton. Selain itu, potensi luas lahan budidaya ikan juga mencapai 83,6 juta hektare. Namun, dari semua potensi tersebut, minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan sebagai lauk masih harus terus ditingkatkan.

Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih terbilang rendah. Rata-rata tingkat konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun. Meski mengalami kenaikan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di 37-38 kg per kapita per tahun, tingkat konsumsi ikan di
Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (70 kg per kapita per tahun) dan Singapura (80 kg per kapita per tahun), bahkan kalah telak dengan Jepang (mendekati 100 kg per kapita per tahun).



Beberapa hal yang menjadi penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia, diantaranya adalah: 1). Kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, 2). Rendahnya supply ikan akibat kurang lancarnya distribusi, 3). Belum berkembangnya teknologi pengolahan dan atau pengawetan ikan sebagai bentuk keanekaragaman dalam ikut memenuhi tuntutan selera semua konsumen, 4). Sarana pemasaran, distribusi terbatas baik kualitas maupun kuantitas. Hal lain yang diduga menyebabkan masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia adalah pola fikir masyarakat yang masih kedarat-daratan, citra ikan sebagai penyebab penyakit cacingan, sumber alergi, ikan meningkatkan kolesterol darah dan kandungan logam berat.

Untuk itu diperlukan suatu usaha untuk mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan. Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dicanangkan pada tanggal 4 April 2004 bertujuan membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakar agar gemar
mengonsumsi ikan. Gerakan ini melibatkan seluruh komponen bangsa dan menjadi tugas seluruh
institusi, lembaga, dan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi Nyata untuk Bukti Karya PMM

  Aksi Nyata untuk Bukti Karya PMM Aksi nyata untuk bukti karya sangat penting dalam pelatihan mandiri karena dapat mengukur sejauh mana A...