Perilaku kerja yang diimplementasikan oleh Guru
Perilaku kerja yang
diimplementasikan oleh guru memiliki dampak yang sangat signifikan dalam
memajukan sistem pendidikan dan membentuk masa depan generasi muda. Dalam
konteks pendidikan modern, penggunaan teknologi telah menjadi landasan utama
dalam pengajaran, memungkinkan guru untuk menyajikan materi pembelajaran dengan
cara yang lebih interaktif, menarik, dan relevan bagi siswa dari penggunaan
aplikasi pembelajaran hingga platform daring. Teknologi telah memungkinkan
adopsi model pembelajaran yang inovatif, memperluas jangkauan pembelajaran, dan
menyesuaikan pendekatan pengajaran dengan gaya belajar siswa. Selain itu,
perilaku guru dalam menerapkan pembelajaran kolaboratif dan berbasis
keterampilan juga menjadi kunci untuk membentuk siswa menjadi individu yang
mampu beradaptasi dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Melalui pembelajaran kolaboratif,
guru memfasilitasi lingkungan dimana siswa belajar satu sama lain, menghargai
perspektif yang berbeda, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting
untuk kesuksesan di dunia nyata. Perilaku kerja oleh guru pada masa kini dapat
bervariasi tergantung pada konteksnya, tetapi beberapa perilaku umum yang dapat
diamati, termasuk, satu. Penggunaan teknologi. Guru masa kini cenderung
menggunakan teknologi dalam pembelajaran mereka, baik itu untuk menyusun materi
pembelajaran, menyajikan materi kepada siswa, atau berkomunikasi dengan siswa
dan orang tua. Dua, pembelajaran kolaboratif. Guru saat ini cenderung mendorong
pembelajaran kolaboratif di antara siswa.
Memfasilitasi diskusi kelompok,
proyek bersama, dan kerja tim untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
sosial siswa M. Tiga. Penggunaan. Pendekatan berbasis keterampilan guru masa
kini cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, pemikiran kritis,
komunikasi, dan kolaborasi, bukan hanya pengetahuan faktual.
Empat Penggunaan metode
pembelajaran aktif. Guru-guru saat ini cenderung menggunakan berbagai metode
pembelajaran aktif, seperti diskusi, proyek, simulasi permainan, peran, dan
eksperimen untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Lima
Pengakomodasian kebutuhan siswa. Guru masa kini memperhatikan kebutuhan
individual siswa dan berusaha untuk menyediakan diferensiasi dalam pengajaran
mereka, baik itu melalui penggunaan bahan pembelajaran yang berbeda, pengaturan
tugas, atau dukungan tambahan. Enam pembelajaran daring atau online, terutama
sejak pandemi COVIT, sembilan belas guru masa kini sering menggunakan
pembelajaran daring sebagai tambahan atau bahkan pengganti pembelajaran tatap
muka.
Mereka harus terampil dalam
rancang dan menyampaikan materi pembelajaran secara online. Tujuh. Pembelajaran
seumur hidup. Guru masa kini menyadari pentingnya pembelajaran seumur hidup dan
menjadi contoh dengan terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka
sendiri, baik melalui pelatihan formal maupun mandiri. Delapan. Pembelajaran
berbasis masalah. Guru masa kini cenderung mengintegrasikan pembelajaran
berbasis masalah dimana siswa dihadapkan pada masalah dunia nyata dan didorong
untuk mencari solusi melalui penelitian, kolaborasi, dan refleksi. Sembilan.
Membangun hubungan dengan siswa dan orang tua. Guru masa kini mengakui
pentingnya hubungan yang kuat dengan siswa dan orang tua untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang mendukung.
Mereka berkomunikasi secara
teratur dengan orang tua dan berusaha memahami kebutuhan individual setiap
siswa. Sepuluh. Evaluasi formatif dan berkelanjutan. Guru masa kini menggunakan
evaluasi formatif secara teratur untuk memantau kemajuan siswa dan memberikan
umpan balik yang konstruktif. Mereka juga melihat evaluasi sebagai proses
berkelanjutan untuk memperbaiki pembelajaran mereka sendiri dan meningkatkan
hasil siswa.
Belajar Era Digital diterapkan.
Perilaku kerja yang disebutkan tadi penting karena beberapa alasan. Satu,
meningkatkan kualitas pembelajaran. Perilaku kerja tersebut membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif, memfasilitasi
pemahaman yang lebih mendalam, dan mengembangkan keterampilan yang relevan
dengan kebutuhan dunia nyata. Dua. Mengakomodasi kebutuhan siswa dengan
menerapkan berbagai metode pembelajaran dan memperhatikan kebutuhan individual
siswa. Guru dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua
siswa sehingga membantu mereka mencapai potensi maksimal mereka. Tiga.
Menyediakan persiapan untuk dunia kerja. Perilaku kerja tersebut membantu siswa
mengembangkan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja modern.
Seperti pemecahan masalah,
pemikiran kritis, komunikasi, dan kolaborasi sehingga mempersiapkan mereka
untuk masa depan yang sukses. Empat. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan
siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa kolaboratif dan relevan dengan kehidupan
mereka dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi akademis mereka. Lima
memfasilitasi pembelajaran seumur hidup dengan memberikan contoh pembelajaran
seumur hidup. Guru membantu siswa memahami pentingnya terus belajar dan
mengembangkan keterampilan mereka sepanjang hidup mereka.
Enam membangun hubungan yang kuat
memperhatikan hubungan yang kuat dengan siswa dan orang tua, membantu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, terbuka, dan responsif dimana
siswa merasa didukung untuk belajar dan tumbuh. Tujuh. Mengakomodasi kebutuhan
beragam dengan mengakomodasi kebutuhan beragam siswa. Guru memastikan bahwa
tidak ada siswa yang tertinggal dan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang
sama untuk sukses. Delapan. Meningkatkan profesionalisme guru. Melalui
penggunaan teknologi pembelajaran seumur hidup dan refleksi berkelanjutan, guru
dapat terus meningkatkan praktik mereka dan tetap relevan dalam menghadapi
perubahan dalam pendidikan dan masyarakat. Dengan menerapkan perilaku kerja
tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis,
inklusif, dan relevan yang menghasilkan hasil yang lebih baik bagi siswa dan
masyarakat secara keseluruhan.
Mengembangkan Kompetensi pada
Guru beserta Tantangannya
Di era pendidikan yang terus
berkembang, peran guru menjadi semakin penting dalam memberikan pembelajaran
yang berkualitas dan relevan bagi peserta didik. Untuk memenuhi tuntutan ini,
guru perlu terus mengembangkan kompetensinya agar dapat mengikuti perkembangan
terbaru dalam dunia pendidikan. Dengan memperbaharui pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, dan mengadopsi praktik terbaik, guru dapat menjadi agen perubahan
yang efektif dalam membantu peserta didik mencapai potensi mereka. Berbagai
cara bisa dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kompetensinya, mulai dari
mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, mengadopsi teknologi dalam
pembelajaran, hingga berkolaborasi dengan rekan sejawat. Dengan pendekatan
holistik ini, guru dapat tetap relevan dan efektif dalam menghadapi dinamika
pendidikan saat ini.
Berikut beberapa cara yang bisa
dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kompetensinya. Satu. Pendidikan dan
pelatihan berkelanjutan. Guru dapat mengikuti berbagai program pendidikan dan
pelatihan yang relevan dengan bidangnya. Ini bisa berupa seminar, workshop,
atau kursus yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan, organisasi
profesi, atau lembaga pemerintah. Dua. Mengikuti sertifikasi dan akreditasi.
Guru dapat mengikuti program sertifikasi dan akreditasi yang ditawarkan oleh
lembaga pendidikan atau badan. Sertifikasi terkait ini membantu meningkatkan
kredibilitas dan kompetensi guru di mata masyarakat dan pihak terkait.
Tiga Membaca dan meneliti. Guru
perlu terus membaca literatur dan hasil penelitian terbaru dalam bidang
pendidikan. Hal ini membantu mereka memperbaharui pengetahuan dan memahami tren
dan perkembangan terkini dalam dunia pendidikan.
Empat. Mengikuti kursus online
dengan perkembangan teknologi. Banyak kursus online yang ditawarkan secara
gratis atau berbayar yang dapat diikuti oleh guru. Kursus online ini bisa
tentang metode mengajar baru, teknologi, pendidikan, atau bidang lain yang
relevan dengan pekerjaan guru. Lima berkolaborasi dengan rekan sejawat. Guru
dapat melakukan kolaborasi dan berbagi pengalaman dengan rekan sejawat, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Diskusi dan pertukaran gagasan dapat membantu
guru memperluas wawasan dan perspektif mereka.
Enam menghadiri konferensi dan
seminar. Menghadiri konferensi dan seminar. Pendidikan lokal, nasional, atau
internasional dapat menjadi sarana untuk memperluas jaringan, bertukar ide, dan
memperbaharui pengetahuan. Tujuh Mengadopsi teknologi dalam pembelajaran, guru
perlu mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran. Mempelajari dan menggunakan berbagai aplikasi platform
pembelajaran online atau alat digital lainnya dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Delapan menerima dan memberikan umpan balik.
Guru perlu terbuka terhadap umpan
balik dari siswa, rekan kerja, atau atasan. Umpan balik tersebut dapat membantu
guru memperbaiki kelemahan dan mengidentifikasi area dimana mereka perlu
berkembang lebih lanjut. Sembilan. Refleksi diri. Guru perlu melakukan refleksi
diri secara berkala untuk mengevaluasi praktik mengajarnya. Dengan memikirkan
kembali pengalaman mengajar, guru dapat mengidentifikasi area dimana mereka
perlu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan mengadopsi
pendekatan yang holistik dan proaktif dalam pengembangan kompetensi, guru dapat
tetap relevan dan efektif dalam membantu peserta didik mencapai potensi mereka.
Di era pendidikan yang terus berkembang.
Integrasi teknologi dalam
pembelajaran dapat menjadi tantangan bagi sebagian guru yang mungkin tidak
memiliki keterampilan atau pemahaman yang memadai tentang cara menggunakan
teknologi tersebut secara efektif dalam pengajaran mereka. Dua. Keanekaragaman
siswa. Guru harus mampu mengelola kelas dengan siswa yang memiliki beragam
latar belakang. Kemampuan dan gaya belajar ini memerlukan pemahaman yang
mendalam tentang diferensiasi instruksi untuk memenuhi kebutuhan individual
setiap siswa. Tiga. Keterampilan sosial dan emosional. Guru perlu membantu
siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, terutama dalam
era dimana masalah kesejahteraan mental semakin meningkat di antara pelajar.
Empat. Kurikulum yang terus berkembang, guru harus selalu memperbarui
pengetahuan mereka tentang kurikulum dan pedagogi yang berkembang serta
memastikan bahwa mereka selaras dengan standar pendidikan terbaru.
Lima evaluasi dan penilaian yang
bervariasi. Memahami berbagai metode evaluasi dan penilaian serta menerapkannya
secara adil dan akurat adalah tantangan tersendiri bagi guru. Enam keterbatasan
sumber daya, terutama di wilayah dengan dana terbatas, guru mungkin menghadapi
tantangan dalam menyediakan sumber daya yang memadai untuk pembelajaran yang
efektif. Tujuh. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat. Kolaborasi yang
efektif dengan orangtua dan masyarakat dapat menjadi tantangan, tetapi juga
sangat penting untuk mendukung perkembangan siswa. Delapan. Stres dan
kelelahan. Beban kerja yang tinggi, tekanan untuk mencapai target, dan
tantangan lainnya dapat menyebabkan stres dan kelelahan bagi guru, yang dapat
mempengaruhi kesejahteraan mereka dan kualitas pengajaran mereka.
Sembilan Pengembangan profesional
berkelanjutan.
Guru perlu terus meningkatkan
keterampilan mereka melalui pengembangan profesional berkelanjutan. Namun,
waktu dan sumber daya yang tersedia untuk pelatihan seringkali terbatas.
Sepuluh. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan pendidikan. Guru harus dapat
beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan pendidikan, termasuk perubahan
kebijakan, teknologi, dan kebutuhan siswa. Mengatasi tantangan-tantangan ini
memerlukan dukungan yang kuat dari sistem pendidikan, pelatihan yang
berkelanjutan, dan kerjasama antar guru, sekolah, dan pemangku kepentingan
lainnya. Dalam menghadapi berbagai tantangan yang kompleks dalam kompetensi
guru pada masa sekarang, upaya bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan,
guru, dan masyarakat sangatlah penting. Dukungan yang kuat dari berbagai pihak
diperlukan untuk memastikan bahwa guru memiliki sumber daya pelatihan dan
lingkungan yang mendukung untuk berkembang secara profesional. Dengan mengatasi
tantangan ini secara bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa guru dapat
memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi siswa, mempersiapkan
mereka untuk menghadapi tuntutan masa depan dengan sukses.
Sumber: www.google.com (Belajar Era Digital)
Bapak dan ibu, serta para
pendidik Bisa juga membaca di link dibawah ya sebagai tambahan wawasan.
https://bacakembali.com/2024/04/17/pengelolaan-kinerja-kepala-sekolah-di-pmm/
https://wartaguru.id/cara-pengelolaan-kinerja-kepala-sekolah-di-pmm/
(Sedekah untuk penulis “Biar Semangat
Menulis “ bisa berbagi di aplikasi (apps) DANA 082154280477 SAKA PALWAGUNA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar