I. JUDUL
PERCOBAAN
Pembuatan
Natrium Tiosulfat
II. TUJUAN
PERCOBAAN
Mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat
– sifat kimianya.
III. LANDASAN
TEORI
Natrium tiosulfat merupakan garam dari
tiosulfat yang termasuk kedalam jenis asam polisulfomonosulfat. Selain itu asam
ini juga dikenal dengan vanadisulfanoat. Kedua asam ini merupakan runtutan dari
asam polisulfana (H2Sx). Ion tiosulfat ini memiliki
geometri tetrahedron terdistorsi. Natrium dialam hanya tersedia dalam wujud
besi oksida karbonat, sedangkan sulfida tidak ditemukan dalam bentuk murninya.
Sedangkan natrium yang ada dilaut berupa senyawa NaCl. Pada organisme (hewan)
ion natrium sangat berperan sekali yaitu sebagai konduksi saraf dan dapat juga
digunakan untuk menjaga keseimbangan osmosis dalam darah. Pada tumbuhan ion
natrium berfungsi sebagai zat yang
esensial untuk pertumbuhan. Natrium tiosulfat merupakan salah satu senyawa dari
natrium, dengan rumus kimianya adalah Na2S2O3.5H2O
Pembentukan garam tiosulfat berdasarkan
reaksi yang terjadi antara belerang dan tiosulfit yaitu : SO32-
+ S → S2O32- . Bila dalam reaksi diatas ditambahkan belerang dalam
jumlah yang berlebih maka semua ion sulfit akan dapat membentuk ion S2O32-.
Pembuatan
natrium tiosulfat dapat juga dilakukan dengan menggunakan H2S
sebagai bahan baku dan juga SO3. Namun sangat disayangkan cara ini sangat sulit
dilakukan. Dalam bidang kimia analitik, natrium tiosulfat ini merupakan larutan
standar yang digunakan untuk titrasi
iodometri dan hanya terdapat dalam bentuk pentahidrat, sehingga harus dilakukan
standarisasi dengan larutan standar primer.
Asam tiosulfat tidak stabil pada suhu kamar,
Asam ini dipisahkan pada suhu 78oC dari persamaan reaksi : SO3
+ H2S → H2S2O3
Atau
dari reaksi :
HO3SCl
+ H2S → H2S2O3
+ HCl
Molekul gas sulfur tioksida SO3
memiliki struktur segitiga datar dapat mengalami resonansi dengan melibatkan
ikatan πp – πp dari S-O. Adanya orbital
P untuk ikatan dan orbital d kosong dari S menyebabkan panjang S-O sangat
pendek yaitu 1,43 A. Ion tio sulfat memiliki struktur [ S-SO3 ]2-
dengan panjang gelombang ikatan S-S dan S-O masing-masing 1,99 + 0,10 dan 1,48
+ 0,6Å, panjang ikatan S-S mendekati panjang S-O menunjukkan bahwa dalam ikatan
S-S juga terlibat ikatan II (pi).
Garam yang biasa disebut tiosulfat stabil
dan berjumlah banyak. Tiosulfat dibuat dengan memanaskan alkali/larutan sulfit
dengan S dan juga dengan mengoksidasi polisulfida dengan air seperti reaksi
berikut :
Na2S2O3
+ S → Na2S2O3
2NaS3
+ 3O2 → 2Na2S2O3
+2S
Selain
itu natrium tiosulfat dapat dibuat dari SO2 dengan reaksi sebagai
berikut :
2SO2
(aq) + O2(g) → SO3(g)
Kemudian
direaksikan dengan Na2S2O3 dan H2O
reaksi
:
2SO2
+ Na2CO3 + H2O →
2NaHSO3 + CO2
produk
(NaHSO3) direaksikan lagi dengan Na2CO3
reaksi
:
2NaHSO3
+ Na2CO3 → 2Na2SO3
+ CO2 + H2O
terakhir
Na2SO3 direaksikan dengan S dengan bantuan pemanasan.
Reaksi
:
Na2S2O3
+ S → Na2S2O3
Dalam percobaan ini akan dipelajari cara
pembuatan garam natrium tiosulfat dari reaksi antara sulfur dengan natrium
sulfit. Struktur molekul sulfur ada dua jenis yaitu rombik dan monoklin. Pada
temperature dibawah 96oC
stabil dalam bentuk rombik dan diatas temperature tersebut stabil dlam
bentuk monoklin. Dalam dua struktur tersebut molekul sulfur membentuk cincin
yang mengandung 8 atom. Agar sulfur dapat bereaksi maka harus dilakukan
pemutusan cincin yang ada terlebih dahulu. Oleh karena itu, mekanisme reaksi
yang melibatkan sulfur sangat rumit.
IV. ALAT
DAN BAHAN
A. ALAT
NO
|
ALAT
|
UKURAN
|
JUMLAH
|
1
|
Alat refluks
|
1
set
|
|
2
|
Batang pengaduk
|
1
|
|
3
|
Gelas ukur
|
2
|
|
4
|
Pembakar spritus
|
1
|
|
5
|
penjepit
|
1
|
|
6
|
Tabung reaksi
|
2
|
|
7
|
Neraca digital
|
1
|
|
8
|
Kertas saring
|
Secukupnya
|
|
9
|
Pipet
|
2
|
|
10
|
Botol semprot
|
1
|
B. BAHAN
NO
|
BAHAN
|
UKURAN
|
JUMLAH
|
1
|
Natrium
sulfit
|
-
|
25
gram
|
2
|
Serbuk
belerang
|
-
|
4
gram
|
3
|
Kristal
Na2S2O3.5H2O
|
-
|
secukupnya
|
4
|
HCl
encer
|
-
|
3
mL
|
5
|
Aquades
|
-
|
secukupnya
|
6
|
Larutan Iod dalam KI
|
-
|
2
mL
|
V. PROSEDUR KERJA
A. PEMBUATAN
NATRIUM TIOSULFAT—HIDRAT
1. alat refluks disiapkan, kemudian dimasukkan 25
gram natrium sulfit ke dalam labu refluks
2. ditambahkan
15 mL air dan 4 gram serbuk belerang, kemudian direfluks selama 1 jam
3. setelah
itu larutan didinginkan dan sisanya disaring. Filtrate dipindahkan ke dalam
cawan pengupan dan uapkan sampai volume ±
5 mL.
4. biarkan
larutan dingin dan keringkan kristal yang terbentuk dengan menekan kristal
diantara dua kertas saring, kemudian kristal ditimbang.
B.
MEMPELAJARI SIFAT – SIFAT KIMIA NATRIUM SULFAT
1.
Pengaruh Pemanasan
beberapa
Kristal Na2S2O3.5H2O dalam tabung
reaksi dipanaskan. Bagaimana stabilitas Kristal tersebut?
2.
Reaksi dengan Iod
1
gram Kristal natrium tiosulfat dengan 10 mL air, dan direaksikan dengan 2 mL
larutan iod secara berlebihan.
3.
pengaruh asam encer
3
mL larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida encer direaksikan dengan
volume yang sama. Setelah beberapa menit, dan diamati isi tabung reaksi dan bau
yang ditimbulkan.
VI.DATA
HASIL PENGAMATAN
NO
|
PERLAKUAN
|
HASILPENGAMATAN
|
1
|
a.
Pembuatan
natrium tiosulfat-5-hidrat
1)
25 gram
natrium sulfit + 15 mL air + 4 gram serbuk belerang
2)
Campuran
direfluks selama 1 jam
3)
Larutan
didinginkan, disaring, dan diuapkan
4)
Filtrate
didiamkan
|
1.
Larutan
berwarna bening dan tidak menyatu (serbuk belerang berada diatas air)
2.
Temperatur
campuran hangat, berwarna kuning dan tidak menyatu (serbuk belerang berada
diatas air)
Labu refluks terasa panas
dan terdapat uap didalamnya, pada 15 menit uap didalamnya sebagian menetes
Setelah beberapa menit
larutan mendidih, berbau ( bau belerang) dan campuran membentuk 2 lapisan,
pada bagian atas berwarna kuning dan lapisan bawah bening. Larutan semakin berbau menyengat
3.
Warna
larutan kuning dan volume filtrat 17 ml.
Residu 30,327 gram. T1 = 155OC dan T2
= 200OC.
4.
Setelah
dimasukan didalam es terbentuk endapan kristal natrium tiosulfat massanya
6,705 gram.
|
b.
Mempelajari
sifat – sifat kimia natrium sulfat
1)
Natrium
tiosulfat pentahidrat dipanaskan
2)
1 gram
Kristal natrium tiosulfat + 10 ml air
+ 2 ml iod berlebih
3)
3ml natrium
tiosulfat + 3 ml asam klorida encer, didiamkan
|
1.
Bentuk awal
Na2S2O3.5H2O adalah dalam bentuk Kristal
berwarna putih pekat. Setelah dipanaskan Kristal mencair dengan cepat dan
tidak berwarna serta berbau.
2.
Kristal Na2S2O3.5H2O
dilarutkan dalam 10 ml air menjadi larutan yang tidak berwarna. Setelah
ditambahkan iod 10 tetes, pada awalnya larutan air dengan Na2S2O3.5H2O
tidak menyatu dengan iod, tampak larutan berwarna ungu dari iodidanya.
Setelah beberapa waktu larutan mulai menyatu antara iod dengan air dan Na2S2O3.5H2O.terbentuk
endapan putih dan terdapat serbuk putih melayang pada bagian atas larutan dan
tercium bau belerang.
3.
Setelah
ditetesi HCl encer awalnya larutan tidak berwarna, setelah beberapa menit
larutan berubah menjadi putih keruh dan berbau.
|
VII. PEMBAHASAN
Natrium
Tiosulfat (Na2S2O3) adalah salah
satu jenis dari garam terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk
dari senyawa-senyawa kimia yang dapat mengikat molekul-molekul air pada suhu
kamar. Ion tiosulfat dapat diperoleh secara cepat dengan cara mendidihkan
belerang dengan non sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit. Garam
alkali tiosulfat banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan dibidang fotografi,
dimana garam ini digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi
dalam suatu emulsi. ion tiosulfat dapat membentuk kompleks Ag(S2O3)-
dan Ag(S2O3)23- Ion tiosulfat dapat
juga membentuk kompleks dengan ion-ion logam lain.
Dalam
percobaan ini akan dipelajari bagaimana cara pembuatan garam natrium tiosulfat
dan mempelajari sifat-sifatnya. Berbagai macam cara
dapat dilakukan untuk mempelajari sifat-sifat dari garam natrium tiosulfat.
Diantaranya dalam percobaan ini akan dilakukan pemanasan, reaksi terhadap iod,
dan pengaruh terhadap asam encer. Garam natrium tiosulfat (Na2S2O3)
merupakan suatu senyawa tiosulfat dari alkali (natrium). Garam ini memiliki
sifat hidroskopis (mudah menyerap air di udara) sehingga seringkali dijumpai
dalam bentuk hidratnya dibandingkan bentuk murninya. Bentuk hidrat dari garam
natrium tiosulfat paling banyak dalam bentuk 5-hidrat dan 10-hidratnya, karena
garam natrium tiosulfat berbentuk serbuk putih, tetapi untuk mereaksikannya
tetap dalam bentuk padat karena tingkat kelarutannya yang cukup tinggi dan
dapat pula dijadikan dalam bentuk larutan. Kebanyakan tiosulfat yang pernah
dibuat dapat larut dalam air, tetapi dalam bentuk timbal, perak atau barium
hanya larut sedikit sekali. Banyak dari tiosulfat ini larut dalam larutan
natrium tiosulfat berlebih, membentuk garam kompleks. Garam-garam tiosulfat
merupakan senyawa kompleks dimana kation yang mengikat tiosulfat merupakan atom
pusat yang menyediakan orbital kosong(elektrofilik) sehingga dapat mengikat
ligan anion yaitu tiosulfat yang memiliki elektron bebas sehingga dapat
membentuk ikatan kovalen koordinasi.
Dalam
percobaan ini diawali dengan merefluks natrium sulfit dan belerang dalam sebuah
labu alas bulat, tujuan dari refluks ini yakni untuk mempercepat terjadinya
reaksi dan dapat maksimal (sempurna). Proses refluks dilakukan pada percobaan
ini agar struktur molekul sulfur yang membentuk cincin yang mengandung 8 atom
(S8) dapat diputuskan, sehingga dapat bereaksi dengan natrium sulfit. Agar
pemutusan cincin S8 ini berlangsung dengan sempurna, maka proses refluks
dilakukan selama 1 jam. Perefluksan terus dilanjutkan sampai pada campuran
terbentuk seperti 2 lapisan, yaitu lapisan agak bening dibawah dan lapisan
kuning diatas. Setelah terbentuk 2 lapisan tersebut, perefluksan dihentikan dan
disaring dengan kertas saring agar terpisah dari zat pengotornya. Tetapi
sebelum itu filtrat natrium tiosulfat didinginkan terlebih dahulu dengan es
batu sampai terbentuk kristal putih. Es batu berfungsi agar kristal dapat
terbentuk dengan cepat. Setelah disaring, filtrat yang diperoleh kemudian
diuapkan sampai terbentuk kristal. Proses penguapan ini untuk menghilangkan
molekul air yang bukan pentahidrat.
Dari
percobaan ini diperoleh berat endapan sebesar 6,705 gram. Adapun reaksi yang
berlangsung pada pembuatan Na2S2O3 ini adalah
:
Na2S2O3
+ S + 5H2O → Na2S2O3.5H2O
Mempelajari
Sifat – Sifat Natrium Tiosulfat
1. Pengaruh Pemanasan
Percobaan
selanjutnya yaitu akan mempelajari sifat – sifat natrium tiosulfat yaitu
mengetahui pengaruh pemanasan terhadap natrium tiosulfat pentahidrat. Pada percobaan ini kristal Na2S2O3.5H2O
dipanaskan dan diperoleh bahwa kristal natrium tiosulfat pentahidrat meleleh
jika dipanaskan. Pada praktikum kali ini uji pengaruh pemanasan hanya dilakukan
pada natrium tiosulfat pentahidarat, karena tidak tersedianya natrium
dekahidarat pada laboratorium sehingga kita tidak dapat membandingkan
stabilitas termal kedua kristak tersebut. Menurut literatur jika dibandingkan
dengan natrium tiosulfat dekahidrat,maka natrium tiosulfat pentahidrat lebih
cepat meleleh karna natrium tiosulfat dekahidrat lebih banyak mengandung air. Maka
dapat disimpulkan bahwa Tiosulfat disini
bersifat hidroskopis.
persamaan
reaksi :
Na2S2O3.5H2O
(s ) → Na2S2O3
(aq) + 5H2O (l)
2. Reaksi
dengan Iod
Pada
percobaan ini 1 gram Na2S2O3 yang dilarutkan dengan 10 mL H2O
menghasilkan larutan yang bening kemudian ditambahkan dengan larutan Iod
berlebih sebanyak 2 mL I2
menghasilkan larutan yang bening dan setelah beberapa waktu terdapat endapan
putih.. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi Redoks (Reduksi Oksidasi) yang
ditandai dengan adanya perubahan warna Iod.
Reaksinya
sebagai berikut :
Reduksi
: I2 +
2e → 2I-
Oksidasi
: 2S2O32- → S4O62- +
2e
2S2O32- + I2 → S4O62- +
2I-
Jadi
: 2 Na2S2O3 + I2 → 2
NaI + Na2S4O6
Pada persamaan reaksi tersebut, terlihat bahwa iod
berfungsi sebagai oksidator yang mengoksidasi ion tiosulfit atau natrium
tiosulfat mereduksi iod., dan iod sendiri
mengalami reduksi dari I2 menjadi I-.
3. Pengaruh
Asam Encer
Pada percobaan ini 3 mL Na2S2O3 direaksikan dengan 3 mL HCl encer menghasilkan larutan bening dan terbentuk
endapan sehingga larutan menjadi warna putih susu yang merupakan endapan belerang dan berbau
menyengat karena terdapat gas SO2. Dalam percobaan ini asam klorida
berfungsi untuk menguapkan sulfur dioksida dan mengendapkan sulfur. Itulah
sebabnya pada reaksinya menimbulkan bau menyengat yang merupakan gas SO2.
Reaksinya adalah sebagai berikut :
~
Na2S2O3
+ 2HCl→ H2S2O3
+ 2NaCl
~
H2S2O3 → SO2(g) + S(s) + H2O(l)
VIII. KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1.
Natrium tiosulfat
pentahidrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan natrium sulfit dan belerang
dengan air dengan cara direfluks, disaring, diuapkan dan dikeringkan sampai
terbentuk endapan.
2.
Sifat – sifat
natrium tiosulfat adalah sebagai berikut :
~
Natrium tiosulfat
bersifat hidrokopis. Bila kristal natrium tiosulfat dipanaskan akan melepaskan
uap air yang dikandungnya, dimana kristal yang lebih banyak mengandung molekul
air akan lebih lambat mencair dari pada yang sedikit mengandung molekul air.
~
Ion tiosulfat dapat
mereduksi iod membentuk ion tetrationat .
~ Sulfur dapat dibebaskan dengan penambahan HCl encer
pada natrium tiosulfat.
B. SARAN
Diharapkan buat praktikan
lebih teliti dalam memperhatikan kebersihan alat yang digunakan. Selain itu
praktikan sebaiknya sebelum melakukan praktikum membaca terlebih dahulu metode
kerja sehingga waktu yang diperlukan dapat seefisien mungkin digunakan.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Universitas
Indonesia Press : Jakarta.
Jurusan Pendidikan Kimia UNPAR, 2012, Penuntun
Praktikum Kimia Anorganik , Palangkaraya.
Kristian sugiarto, 2004. Kimia anorganik I. Yogyakarta : Jurusan
Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Mulyono,
2005. Kamus Kimia. Bandung : Bumi
Aksara.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Natrium_tiosulfat
diakses pada tanggal 20 Mei 2012.
X. LAMPIRAN
~ Fotocopy
Laporan Sementara Anorganik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar