SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMA) NEGERI 3 SAMPIT 2011
HALAMAN
PENGESAHAN
Karya Ilmiah
Remaja
Dengan Judul
DAMPAK NARKOBA TERHADAP EFEKTIVITAS BELAJAR
Disusun oleh :
nama : Saka Palwaguna
nis : 3025
kelas : XII IPA 2
Karya Ilmiah
Remaja ini kami sahkan den setujui untuk memenuhi Nilai Praktikum di
dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Sampit Tahun 2011.
Pembimbing Wali
Kelas
Winoto,
S.Pd. MM Titik
Yuli Purwanti
NIP.
19621112 199203 1 006 NIP. 19700713 199801 2 001
Kepala Sekolah
Yulites Lisen, S.Pd
NIP. 19581008 198403 1 009
MOTO
Apa
yang telah berlalu,
Sudah
berlalu dan apa yang telah pergi tidak akan kembali
Oleh
karena itu,
Jangan
pikirkan apa yang telah berlalu,
Karena sesungguhnya ia telah pergi dan tidak akan kembali.
Bagaimana
pun di kehidupan ini kita terus berjuang dan melakukan hal yang
Baik
meskipun badai melanda dengan tekat dan semangat untuk bisa pasti kita
biasa
melakukannya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan
rahmat dan anugerah – Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah
Remaja ini
dengan baik dan lancar. Karya Ilmiah yang berjudul :
“DAMPAK NARKOBA TERHADAP EFEKTIVITAS BELAJAR”
Karya yang
sederhana ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan, bimbingan, serta dukungan dari
berbagai pihak yang sangat berarti dalam
penyusunan ini, maka pada kesempatan ini dan lewat
tulisan ini pula peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang
terhormat:
1.
Bapak Yulites Lisen, S.Pd yang selaku Kepala
Sekolah.
2.
Ibu Titik Yuli Purwanti yang selaku wali kelas
dan pembimbing dalam pembuatan dan penulisan karya tulis.
3.
Bpk. Winoto, S.Pd yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
4.
Bapak dan Ibu Guru serta Teman – teman di
kelas XII IPA 2 yang telah membantu selama penelitian dilakukan.
5.
Kepada kedua orang tua yang telah mensupport
penulis selama menyelesaikan
karya tulis ini.
Harapan
penulis semoga karya ilmiah yang ibarat kata “Tak Ada Gading yang Tak
Retak” meskipun masih belum sempurna ini
dapat dijadikan dasar dan ide untuk mengadakan
penelitian selanjutnya. Apabila ada
kata-kata yang tidak baik dan ada kekurangan dalam
penulisan karya ilmiah ini, saya mohon
maaf. Saran dan kritik yang membangun sangat saya
butuhkan
dalam perkembangan penulisan ini.
Akhirnya
penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya dalam dunia
pendidikan.
Sampit, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul A
Halaman Pengesahan i
Moto ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel vi
Abstrak vii
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah 1
- Pembatasan Masalah 2
- Perumusan Masalah 2
- Tujuan Penelitian 2
- Manfaat Penelian 2
BAB II LANDASAN
TEORI
- Penemuan dan Penyebaran Narkoba 3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Tempat Penelitian 5
- Waktu Penelitian 5
- Sumber Data 5
- Metode Penelitian 5
- Metode Pengumpulan Data 5
- Teknik Pengumpulan Data 5
BAB IV PEMBAHASAN
A.
Pengertian Narkoba 6
B. Jenis –
jenis Narkoba 6
C. Dampak Narkoba Bagi Afektifvitas Belajar 10
D. Gejala Kecanduan Narkoba 12
E.
Penanggulangan Bagi yang Terkena Narkoba 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
- Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel. Hasil Penelitian Mengenai Narkoba 6
ABSTRAK
Saka
Palwagunai, XII IPA 2 SMA Negeri 3 Sampit 2011. “DAMPAK
NARKOBA TERHADAP
EFEKTIVITAS BELAJAR”
Karya ilmiah ini berlatar belakang : 1)Pengaruh Narkoba Terhadap
Efektivitas Belajar
Tujuan penelitian : 1) Mengetahui
Akibat Mengkonsumsi Narkoba serta dampak
yang ditimbulkannya.
Hasil penelitian dapat
disimpulkan : 1) Banyak para pelajar, mahasiswa terjerumus karena ingin coba –
coba, gengsi, dan karena masalah kehidupan didunia.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mendengar
kata Narkoba pasti yang mampir dibenak kita adalah seputar ganja,
heroin,
opium, exctasy, putau dan 'ganknya', barang-barang laknat penghancur masa depan
bahkandisebut-sebut
sebagi perusak generasi paling mujarab. Lalu apa narkoba itu sendiri?
pernahkah
kita mencoba mengenalnya dari dekat, dari sisi keilmuan ataupun dari sisi
psikoligis
bukan
hanya pendekatan secara fisik
Mengutip istilah dalam ensiklopedia, sebenarnya kata narcotic secara etimologi berasal
dari
bahasa Yunani yang artinya kelenger, merujuk pada sesuatu yang bisa membuat
seseorang
tak
sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasa Inggris narcotic lebih mengarah ke
konteks yang
artinya
opium (candu). Dalam bahasa kita Narkoba adalah kependekan dari narkotik dan
bahan
berbahaya.
Namun benarkah Narkoba begitu berbahaya? Dari sisi medis, narkoba bukan sesuatu
yang
mengancam jiwa, narkoba hanya satu dari beberapa alternatif 'obat' untuk
mengobati rasa
sakit.
Sejak awal peradaban manusia, narkoba atau dulu lebih tenar dengan sebutan
'candu' sudah
digunakan sebagai salah satu terapi pengobatan.
Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan hanya sebagai penyembuh namun
justru menghancurkan. Awalnya narkoba masih digunakan
sesekali dalam dosis kecil dan tentu
saja dampaknya tak terlalu berarti. Namun perubahan jaman
dan mobilitas kehidupan membuat
narkoba menjadi bagian dari gaya hidup, dari yang tadinya
hanya sekedar perangkat medis, kini
narkoba mulai tenar digaungkan sebagai dewa dunia,
penghilang rasa sakit dan membuat hidup
jadi lebih 'ringan'.
Selain itu,
Narkoba telah merasuki pikiran para pelajar yang masa depannya
masih
dipertanyakan.Padahal
telah diadakan penyuluhan-penyuluhan beberapa kali di merasuki pikiran
para pelajar yang masa
depannya masih dipertanyakan. Masa depan yang seharusnya menjadi
tujuan atau akhir dari
perjuangan para pelajar dimasa-masa sekolah kini dipertanyakan statusnya.
Jika Narkoba terus
berkembang dan menggoda para pelajar agar mengalihkan pandangannya
pada Narkoba maka para
pelajar yang akan menjadi penerus bangsa akan kandas di tengah jalan.
Karena
hal diatas lah penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul
:
“DAMPAK NARKOBA TERHADAP EFEKTIVITAS BELAJAR”.
2.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada dampak Narkoba
terhadap afektivitas Belajar dari Penjelasan
Narkoba sampai
penanggulangannya.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah pengertian Narkoba dan jenis – jenis
Narkoba ?
2. Apakah dampak Narkoba terhadap efektivitas
belajar ?
3.
Penanggulangan bagi yang terkena Narkoba ?
4. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini
antara lain : Mengetahui Akibat
Mengkonsumsi Narkoba serta dampak
yang ditimbulkannya.
5. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada teman – teman
bahwa begitu bahayanya Narkoba bagi Pelajar yang merupakan satu – satunya
penerus Bangsa Indonesia di Bumi Pertiwi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kurang lebih th. 2000 SM di Samaria
dikenal sari bunga opion atau kemudian dikenal
opium
(candu = papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi
di atas
ketinggian
500 meter di atas permukaan laut. Penyebaran selanjutnya adalah ke arah
India,Cina
dan wilayah-wilayah
Asia lainnya.
Cina kemudian menjadi tempat yang sangat subur dalam penyebaran candu ini
(dimungkinkan karena
iklim dan keadaan negeri). Memasuki abad ke XVII masalah candu ini
bagi Cina telah menjadi
masalah nasional; bahkan di abad XIX terjadi perangcandu dimana
akhirnya Cina
ditaklukan Inggris dengan harus merelakan Hong Kong.
Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim sertuner
menemukan modifikasi
candu yang dicampur amoniak yang kemudian dikenal sebagai Morphin
(diambil dari nama dewa
mimpi Yunani yang bernama Morphius).
Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di A.S. Morphin ini sangat populer
dipergunakan untuk
penghilang rasa sakit luka-luka perang sebahagian tahanan-tahanan tersebut
"ketagihan"
disebut sebagai "penyakit tentara" Tahun 1874 seorang ahli kimia
bernama Alder
Wright dari London,
merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada
sejenis jamur) Campuran
ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing yaitu: anjing
tersebut tiarap,
ketakutan, mengantuk dan muntah-muntah. Namun tahun 1898 pabrik obat
"Bayer"
memproduksi obat tersebut dengannama Heroin, sebagai obat resmi penghilang
sakit
(pain killer). Tahun
60-an - 70-an pusat penyebaran candu dunia berada pada daerah "Golden
Triangle" yaitu
Myanmar, Thailand & Laos. Dengan produksi: 700 ribu ton setiap tahun. Juga
pada daerah
"Golden Crescent" yaitu Pakistan, Iran dan Afganistan dari Golden
Crescent menuju
Afrika danAmerika.
Selain morphin & heroin adalagi jenis lain yaitu
kokain (ery throxylor coca) berasal dari
tumbuhan coca yang
tumbuh di Peru dan Bolavia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan
Asma dan TBC. Di akhir
tahun 70-an ketika tingkat tekanan hidup manusia semakin meningkat
serta tekhnologi
mendukung maka diberilah campuran-campuran khusus agar candu tersebut
dapat juga dalam bentuk
obat-obatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di Sekitar Kotawaringin Timur (Sampit) waupun wilayah lain.
3.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari libur sekolah,
malam minggu dan bila ada acara – acara besar, serta perayaan hari besar.
4.
Sumber
Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah dari pengamatan
sekitar lingkungan Kotawaringin Timur (Sampit) waupun tempat lain dan Media
Informasi.
5.
Metode Penelitian
Metode penulisan Karya Tulis Ilmiah
ini menggunakan : Metode Pustaka dan Metode
Observasi
(Pengamatan).
6.
Metode
Pengumpulan Data
Agar diperoleh data penelitian yang baik maka
diperlukan instrument yang dapat
dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam
penelitian ini ada 1 metode
pengumpulan data yaitu :
- Metode Observasi (pengamatan).
7.
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan
cara mendatangi Perpustakaan dan Media Informasi lainnya
seperti Internet.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengertian Narkoba
NARKOBA adalah
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bunga tanaman baik
sintesis maupun
semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan perubahan kesadaran,
hilangnya rasa ,
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulakan ketergantungan serta
kecanduan.
B. Jenis –
jenis Narkoba
Nama
|
Penjelasan
|
Efek dan Pengaruhnya
|
KOKAIN
KANABIS/MARIYUANA/GANJA
OPIODA
EKSTASI
SHABU-SHABU
SEDATIVA
LSD
atau Lysergic Acid Dietthylamide, Magic Mushrooms dan Cannabis
Ampetamin
Tablet
Magadon, Pill BK atau Nipam
|
Merupakan
zat yang sangat kuat berupa bubuk Kristal putih yang disuling dari daun Coca
( Erythroxylan Coca) yang tumbuh di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sedangkan
Kokain freebase adalah kokain yang diproses untuk menghilangkan kemurnian dan
campurannya sehingga dihisap berbentuk kepingan kecil (rocks/batu) sebesar
kismis. Salah satu kokain yang popular adalah Crac.
Kanabis
berasal dari tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu
sejenis tanaman perdu yang biasanya digunakan sebagai obat relaksasi untuk
mengatasi intoksidasi ringan.
Yaitu
nama segolongan zat alamiah , semisintetik maupun sintetik yang diambil dari
bagian pohon POPPY , pertama akli ditemukan di Asia Kecil , digunakan untuk
pengobatan oleh bangsa Mesir , kemudian akhirnya menyebar ke Yunani.
Ekstasi dikenal dalam dunia pengobatan sebagai
Methydioxy Methampetamin dengan nama populernya MDMA.Ekstasi obat sintesis
yang dikembangkan oleh perusahaan ERNTS MERK di Jerman pada tahun 1914.
Shabu-shabu merupakan
komoditas baru yang sedang laris. Zat ini mempunyai nama kimia Methamfetamine
yang mempunyai kesamaan sifat dengan Ekstasi yang sama-sama tergolong dalam
zat psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan.
Mashroom (jamur jenis Psilocybe), magic atau
jamur yang bisa membuat orang menjadi hilang kesadaran, halusinasi ( fly ). Jamur ini tumbuh di alam liar khususnya
di daerah yang lembab dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja dari
hewan-hewan herbivora liar yang telah diproses oleh bakteri.
|
Obat
ini mempengaruhi pada system saraf pusat. Ini meningkatkan aktivitas otak anda, membuat anda
bersemangat dan energy.
Seseorang yang baru saja menggunakan Kanabis
sering kali memeperlihatkan tanda-tanda mabuk dengan mata merah dan bola mata
membesar. efek lainnya bagi si pemakai, dapat menimbulkan rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab, membuat si pemakai malas, lamban berfikir, dan
penglihatan kabur.
Selain
digunakan sebagai obat Opioda juga digunakan sebagai alat untuk menimbulkan
rasa senang. Yang termasuk Opioda adalah:
Opiat/Oipium -Morfin -Heroin -Kodein -Opiat Sintetik
Pada waktu itu Ekstasi
digunakan untuk meningkatkan daya tahjan prajurit di Amerika digunakan
pengobatan pasien yang sudah parah.
Segementasi
pasar dari shabu-shabu adalah para eksekutif , professional dan kaum
selebritis. Zat ini menyebabkan lepasnya neurotransmitter dopamine dari
ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan .
Penghentian termasuk perasaan kesal , tertekan , tegang , gelisah , sulit
berkonsentrasi, lapar , pusing , serta dapat menyebabkan kecanduan.
Beberapa kasus menunjukkan dampak desturktif shabu-shabu yaitu menyebabkan orang menjadi ganas, agiatif serta meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal.
Sedativa
atau sedative-hipotonik merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya
sistem saraf pusat.
Mengakibatkan kehilangan
konsentrasi terhadap benda dan kenyataan (Halusinasi).
efeknya bisa memberikan rangsangan bagi perasaan manusia, pemakai akan terikat
secara fisik dan mental walau tubuh sudah sangat lelah, jika tubuh tidak
dapat lagi menanggung beban, bisa menyebabkan pingsan dan mati karena
kelelahan.
tablet Magadon, pill BK, atau nipam.
Efek bagi si pemakai, bicara jadi cadel, jalan sempoyongan, mudah marah dan banyak
bicara.
|
santai,
kurang tegang, dan kurang menyadari peristiwa sekelilingnya. Contohnya adalah:
- Stimulant
Obat ini dapat mempercepat sistem saraf pusat, dapat membantu orang merasa
lebih waspada dan meningkatkan kinerja fisik. Stimulant
diambil untuk membuat orang
merasa senang dan penurunan nafsu makan. contoh adalah:
- Tembakau
- Kokain dan kokain jenis bubuk (Crack)
- Amphetamine
- Methamphetamine
- Hallucinogens
Obat ini kadang-kadang disebut mengubah pikiran atau halusinasi. Obat ini dapat
meningkatkan kesadaran seseorang dari pandangan, sentuhan,
rasa dan pendengaran.
Contohnya adalah:
- Marijuana
- Ecstasy
- LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
C. Dampak
Narkoba Bagi Afektifvitas Belajar
- Dampak
narkoba terhadap fisik
Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut: - Berat badannya akan turun secara drastis.
- Matanya akan terlihat cekung dan merah.
- Mukanya pucat.
- Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
- Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
- Buang air besar dan kecil kurang lancar.
- Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
- Dampak
narkoba terhadap emosi
Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut: - Sangat sensitif dan mudah bosan.
- Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
- Emosinya tidak stabil.
- Kehilangan nafsu makan.
- Dampak
narkoba terhadap perilaku
Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut: - Malas
- Sering melupakan tanggung jawab
- Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
- Menunjukan sikap tidak peduli
- Menjauh dari keluarga
- Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
- Menggadaikan barang-barang berharga di rumah
- Sering menyendiri
- Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
- Takut akan air
- Batuk dan pilek berkepanjangan
- Bersikap manipulatif
- Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
- Sering menguap
- Mengaluarkan keringat berlebihan
- Sering mengalami mimpi buruk
- Mengalami nyeri kepala
- Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya
D. Gejala Kecanduan Narkoba
Gejala Kecanduan
Narkoba terhadap seorang Pecandu :
- Gelisah dan sulit untuk tidur
- Keringat berlebih
- Bulu kuduk berdiri ( seperti melihat hantu)
- Pilek
- Keram perut atau Diare
- Pupil mata membesar
- Mual dan ingin muntah
- Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.
Tidak ada faktor tunggal yang dapat
memprediksi apakah seseorang akan menjadi
sosial,
penjelasanya :
- Dari faktor biologi, atau dari Gen yang dibawa dari lahir, jenis kelamin, etnis dan gangguan mental pada diri seseorang.
- Lingkungan, dari permasalahan keluarga, teman sekitar, dan status sosial ekonomi.
kerja
syarat di otak, contohnya Glumate adalah neurotransmitter atau syarat yang
berfungsi
untuk
menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku seseorang. Jaman sekarang,
mengalami
kecanduan juga.
Nah dibawah
ini adalah gejala & perubahan sikap yang mesti diwaspadai pada anak-anak, terhadap penggunaan obat terlarang :
- Perubahan sikap anak diantara sesama temannya
- Pendiam
- Jauh dari rumah, atau bebasnya bergaul
- Suka berbohong
- Suka mencoba untuk mencuri
- Keterlibatan dengan hukum
- Bermasalah didalam lingkungan keluarga
- Nilai, kinerja di sekolah turun atau jelek.
E. Penanggulangan
Bagi yang Terkena Narkoba
Dengan
cara Program Rehabilitasi adalah program untuk
membantu memulihkan orang
individu
adalah program yang mencangkup penilaian awal, pendidikan pasien, pelatihan,
bantuan psikologis, dan pencegahan penyakit.
perawatan
pun disesuaikan menurut penyakit si pasien dan seluk-beluk dari awal terhadap
si
rawat
jalan adalah program yang sangat bermanfaat bagi para pasien di tahap awal,
khususnya
bagi
pasien yang kecanduan atau addiction.
Gejala
penyakit yang banyak ditemui pada pusat Rehabilitasi:
- Watak Pemarah
- Perilaku yang aneh
- Kehilangan nafsu makan
- Kehilangan berat badan
Para pasien yang masuk di pusat
Rehabilitasi kebanyakan menderita rendah diri dan
yang
sangat besar dalam program Rehabilitasi, hal ini juga sangat penting untuk
menjaga pasien
dari
teman-teman dan lingkungan yang memungkinkan kecanduan kembali terhadap obat-obat
terlarang.
Sangat dianjurkan untuk tidak
memilih pusat Rehabilitasi terletak dekat dengan rumah si
Pasien,
Uang pun memainkan peranan penting dalam perawatan, tidak lupa kesabaran juga
Beberapa
tips menjaga si pasien agar tidak kencanduan setelah pulang dari pusat
Rehabilitasi :
- Menemukan kembali hobi yang positif atau perkerjaan yang tetap bagi si pasien.
- Menjaga hubungan baik antara lingkungan keluarga dan sekitar.
- Bertemu dengan konsultan kejiwaan atau psikiater secara berkala.
- Kesabaran dan keyakinan dari si pasien itu sendiri akan proses pemulihan dari obat dan kecanduan.
BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Kesadaran mereka akan bahaya Narkoba masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa
Kesadaran mereka akan bahaya Narkoba masih kurang dan mereka salah mengartikan bahwa
Narkoba itu
adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan pergaulan yang lebih layak dan
mengatasi
masalah.
Dari hasil penelitian melalui metode
pustaka dan observasi (pengamatan) yang diperoleh,
penyebab mereka
memakai Narkoba sebagian besar:
a. Karena
pergaulan bebas di kalangan remaja.
b. Karena
terjerat banyak masalah dan stress.
c. Tidak adanya komunikasi yang baik dikeluarga.
d. Masalah biaya hidup (Perekonomian).
e. Mengikuti perkembangan zaman.
2. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian, peneliti menyarankan:
1.Agar lebih
sering dilakukan penyuluhan-penyuluhan tentang Narkoba dan pengaruh yang
ditimbulkannya
di kalangan para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah.
2. Hendaknya aparat yang berwajib terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas
2. Hendaknya aparat yang berwajib terkait masalah ini lebih giat lagi dalam memberantas
Narkoba.
3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar
3. Hendaknya sekolah-sekolah lebih sering melakukan razia kepada para murid-muridnya agar
para remaja
tidak ada yang menyebarkan Narkoba di sekolah-sekolah.
4. Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus
4. Hendaknya para orangtua lebih mengenal dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus
Narkoba.
5. Selalu kuatkan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, beribadah, berteman dengan
orang yang benar
dan jangan mudah putus asa dalam menghadapi segala hal, pasti semua
masalah ada jalan
keluarnya. Walau pun itu dalam waktu yang lama maupun sebentar.
DAFTAR PUSTAKA
source: Waley, The Opium War through
Chinese Eyes (1958, repr. 1968); H.-P. Chang,
Commissioner
Lin and the Opium War (1964); P. W. Fay, The Opium War (1975); ensiklopedia
Cambridge
University Press).
LAMPIRAN
Gambar diatas Pecandu yang sudah mengkonsumsi Narkoba yang sedang trance, rasa malu dan cemas pun menghilang.
Gambar
yang di atas merupakan efek heroin pada kulit yang digunakan dalam jangka waktu
panjang, sedangkan yang di sampingnya merupakan bubuk heroin.
panjang, sedangkan yang di sampingnya merupakan bubuk heroin.
Gambar
diatas merupakan cairan dan pill dari Ampetamin, efeknya bisa memberikan
rangsangan bagi perasaan manusia, pemakai akan terikat secara
fisik dan mental walau tubuh sudah sangat lelah, jika tubuh tidak dapat lagi
menanggung beban, bisa menyebabkan pingsan dan mati karena kelelahan.
Gambar diSamping merupakan
Crack Cocain, cara pemakaian biasanya dengan dihisap seperti rokok.
Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang kokain, akan tetapi sering
membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya
berubah menjadi brutal.
Gambar di sebelah kiri
merupakan daun kokain dan sebelah kanan adalah bubuk kokain, efeknya bagi si
Pemakai akan lebih bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu makan,
paranoid, lever terganggu. Penggunaan yang terus menerus dapat merusakan otot jantung dan bahkan menyebabkan kematian
dan impoten.
Gambar Samping
merupakan seorang perempuan yang meninggal akibat pengaruh
Kokain (shabu-shabu) yang berlebihan.
Gambar diatas merupakan berbagai jenis tablet ekstasi, efeknya
si pemakai akan merasa gembira, nyaman, meningkat, paranoid. Namun bisa merusak otak,
kerusakan jantung, hati, gangguan kejiwaan, depresi dan kematian.
Gambar Samping
merupakanan tanaman Ganja, efek bagi si pemakai, dapat menimbulkan
rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab, membuat si pemakai malas, lamban
berfikir, dan penglihatan kabur.
Gambar
diatas dan disamping merupakan tablet Magadon, pill BK, atau nipam.
Efek bagi si pemakai, bicara jadi cadel, jalan sempoyongan, mudah marah dan
banyak bicara.
Gambar
diatas merupakan mashroom (jamur jenis Psilocybe), magic atau jamur yang bisa
membuat orang menjadi hilang kesadaran, halusinasi ( fly ). Jamur ini tumbuh di alam liar khususnya di
daerah yang lembab dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja dari
hewan-hewan herbivora liar yang telah diproses oleh bakteri.
Gambar
diatas merupakan biji opium setelah disayat, nah getah ini mengandung 12 %
morfin, yang sering diproses secara kimia
untuk dijadikan heroin, berpengaruh pada tubuh sebagai analgetik atau
mengurangi sakit, menekan aktivitas psikologi yang dapat menyebabkan tubuh tak
sadarkan diri. Pemakai opium dapat merasakan keadaan yang tenang dan semuanya
serasa baik-baik saja.
Gambar diatas
merupakan pabrik untuk pembuatan tablet ekstasi.
Gambar diatas
merupakan berbagai cara pecandu, dalam memakai heroin,
baik itu dihisap, dibakar dan di suntik. Molekul heroin lebih mudah masuk ke
dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang molekul morphine itu
sendiri, si pemakai akan merasakan ketenangan dan kesenangan yang lebih tinggi
dibandingkan morfin.
Gambar diatas merupakan seorang wanita tidak
sadarkan diri sedang diseret oleh petugas Rehabilitasi,
akibat pengaruh heroin.
KELAS KAKAP: Arbain (dua dari kiri)
dan Wahyudi bersama sejumlah barang bukti yang diamankan. Keduanya termasuk
buruan polisi karena merupakan pengedar kelas kakap
SANGATTA – Peredaran narkoba seperti sabu-sabu (SS) sudah merambah kawasan pedalaman Kutim. Narkoba yang membuat pemakai memiliki ketergantungan itu sudah beredar di wilayah Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng. Terbukti, aparat Polsek Wahau bisa menangkap dua pelaku beserta barang buktinya. Jumat (9/12) pukul 22.00 Wita, ditangkap dua terduga pengedar SS. Keduanya adalah Wahyudi (30) warga SP4 Desa Marga Mulia Kecamatan Kongbeng dan Arbain alias Utuh (30) yang tinggal satu desa dengan Wahyudi.
SANGATTA – Peredaran narkoba seperti sabu-sabu (SS) sudah merambah kawasan pedalaman Kutim. Narkoba yang membuat pemakai memiliki ketergantungan itu sudah beredar di wilayah Kecamatan Muara Wahau dan Kongbeng. Terbukti, aparat Polsek Wahau bisa menangkap dua pelaku beserta barang buktinya. Jumat (9/12) pukul 22.00 Wita, ditangkap dua terduga pengedar SS. Keduanya adalah Wahyudi (30) warga SP4 Desa Marga Mulia Kecamatan Kongbeng dan Arbain alias Utuh (30) yang tinggal satu desa dengan Wahyudi.
“Kami terus memburu pelaku sampai ke
daerah-daerah yang selama ini jarang dibayangkan sebagai daerah peredaran SS,”
kata Kapolres Kutim AKBP Prasojo Wibowo didampingi Kasat Reskrim AKP Sugeng
Subagyo.
Muara Wahau dan Kongbeng mulai
dijadikan lokasi peredaran SS oleh pengedar karena di sana perekonomian mulai
berkembang pesat. Banyak perusahaan perkebunan di sana. Di Muara Wahau dan
Kongbeng juga sudah terdapat lokalisasi.
Setelah dilakukan penangkapan atas dua pengedar, polisi kemudian melanjutkan penggeledahan di rumah keduanya. Dari rumah Wahyudi disita 19 paket SS, 4 korek api, 9 pipet, 1 timbangan SS, 1 HP Nokia, seperangkat bong, 1 alat suntik, 1 kaleng bekas susu, 1 botol kemasan oli, 4 baterai serta sebuah tas. Semuanya barang yang disita ada kaitannya dengan aktivitas Wahyudi sebagai pengedar sekaligus pemakai SS.
Setelah dilakukan penangkapan atas dua pengedar, polisi kemudian melanjutkan penggeledahan di rumah keduanya. Dari rumah Wahyudi disita 19 paket SS, 4 korek api, 9 pipet, 1 timbangan SS, 1 HP Nokia, seperangkat bong, 1 alat suntik, 1 kaleng bekas susu, 1 botol kemasan oli, 4 baterai serta sebuah tas. Semuanya barang yang disita ada kaitannya dengan aktivitas Wahyudi sebagai pengedar sekaligus pemakai SS.
“Sementara dari Arbain kami menyita
9 paket SS siap edar,” kata Prasojo. Keduanya kini mendekam dalam tahanan
Polsek Muara Wahau untuk menjalani pemeriksaan.
Polisi tak hanya berhenti pada kedua pelaku, tapi terus mengembangkan penyidikan. Dengan jumlah paket SS siap edar yang cukup banyak, keduanya adalah pengedar dengan modal yang cukup. Keduanya juga patut dicurigai memiliki pelanggan yang cukup banyak di dua wilayah itu. (dea)
Polisi tak hanya berhenti pada kedua pelaku, tapi terus mengembangkan penyidikan. Dengan jumlah paket SS siap edar yang cukup banyak, keduanya adalah pengedar dengan modal yang cukup. Keduanya juga patut dicurigai memiliki pelanggan yang cukup banyak di dua wilayah itu. (dea)
``Tersangka
dikenakan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 pasal 112 dengan dapat
diancam hukuman minimal empat tahun pidana penjara,’’ ucap Dir Narkoba, Kombes
Pol Agus Budiman Manalu, sebelumnya.
Tentunya, akan berujung pada putusan penegak hukum
atau Hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin. Semua berharap, aparat
penegak hukum di pengadilan bisa `membuka mata’ atas perkaranya.Apalagi yang
berpekara itu adalah wakil rakyat, yang seharusnya membela, memberikan contoh
kepada yang diwakilkannya (masyarakat,red) di suatu lembaga terhormat yakni
DPRD.
Jangan
sampai masyarakat umum, yang juga terjerumus `dunia narkoba’ serta tak punya
kemampuan untuk `memuluskan’ perkaranya dari di kepolisian dan di pengadilan
nantinya menjadikan perbandingan atas perkara yang sama tersebut.
Pasal
serta ancamannya sudah jelas diatur dalam Undang-Undang No 35 Tahun 1999 yang
baru itu. Kini tinggal bagaimana penegak hukum bisa memutukan dengan tanpa ada
tekanan atau `embel-embel’ lainnya.
Setidaknya,
perkara Wakit DPRD ini, sempat membuat banyak warga tak percaya. Tapi namanya
manusia, tentunya semua bisa khilaf.
Semoga
saja dengan itu bisa menjadi pelajaran sangat berharga untuk tak mengulang
lagi. Kini tinggal bagaimana harus menebus kehilafan itu dengan hukum sesuai
aturan dan perundang-undangan yang telah ditemukan.
Diketahui,
dari proses di Dit Narkoba Polda Kalsel, yang menangani perkarnya, Waket DPRD
ini dinilai cepat dalam prosesnya, hingga sampai ketangan penegak hukum di
Pengadilan Tinggi Kalsel, dibading dengan tersangka lainnya dalam perkara sama.
Apakah
dalam persidangan akan cepat juga ?. Inilah yang masih menjadi pertanyakan dan
kita tunggu semua, hingga soal vonisnya.
Kita
sebagai masyarakat umum hanya sebagai `penonton’. Bagaimana peran yang
dilakukan semua pihak terkait atas semua itu.
Semoiga
saja sesuai dengan pasal atas ancaman hukuman tersebut. Ini tentunya akan
mejadi pembelajaran atas kasus-kasus sama dialami oleh masyarakat umum lainnya.
Diketahui,
tersangka ditangkap anggota Dit Narkoba Polda Kalsel, khususnya Sat II. Berkasnya,
Hanya dalam waktu sebulan, setelah penangkapan itu, tersangka dilimpahkan.
Hal sama dialami Boby
Lesmana (33), salah satu karyawan dealer Mobil Mazda, yang bersama Irwan Handi
di dalam kamar Hotel Global, di Jalan A Yani Km 5 Banjarmasin.Petugas dalam pengrebekan memukan shabu seberat satu gram dan seperangkap alat menyabu di dalam kamar mandi hotel, Rabu silam (10/3), sekitar pukul 15.40.
Atas semua, kedua digelandang ke Mapolda Kalsel untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, dan hasil tes unire dinyatakan positif pengguna. (K-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar