Syarat Media Pembelajaran Interaktif
Pembelajaran
merupakan fondasi bagi pertumbuhan dan pengembangan manusia. Dalam era digital
ini, teknologi memberikan akses tak terbatas ke pengetahuan dan media.
Pembelajaran interaktif telah menjadi jembatan antara keingintahuan dan
pemahaman mendalam di tengah arus informasi yang terus mengalir. Penting untuk
memiliki alat yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga memfasilitasi
interaksi aktif dan pemecahan masalah.
Media
pembelajaran interaktif memainkan peran krusial dalam mendukung pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan. Dengan penggunaan teknologi yang cerdas,
pengajar dan pembelajar dapat memperoleh manfaat dari pengalaman belajar yang
menginspirasi, mendalam dan berbasis interaksi, membentuk generasi yang
kreatif, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Media pembelajaran
inteaktif adalah alat atau sumber yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran yang memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan materi
pembelajaran. Agar sebuah media bisa dikatakan sebagai media pembelajaran
interaktif, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Satu keterlibatan siswa.
Media
pembelajaran interaktif harus memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran. Ini bisa melibatkan tindakan seperti menjawab pertanyaan,
menyelesaikan latihan, atau berpartisipasi dalam simulasi.
Dua
ketersediaan konten interaktif media tersebut harus menyajikan konten
pembelajaran dalam format yang dapat diakses dan dimanipulasi oleh pengguna.
Misalnya, berbagai teks, gambar, video, animasi, dan simulasi interaktif.
Tiga
feedback media tersebut harus memberikan umpan balik kepada siswa tentang
respons dan tindakan mereka. Ini membantu siswa memahami sejauh mana pemahaman
mereka terhadap materi dan memungkinkan mereka untuk memperbaiki kesalahan
mereka. Empat pengguna dapat berinteraksi. Pengguna harus memiliki kemampuan
untuk berinteraksi langsung dengan media. Interaksi ini bisa mencakup mengklik,
mengetik, menarik, menjatuhkan, atau menggunakan perangkat input lainnya untuk
berkomunikasi dengan media. Lima. Respon terhadap aksi pengguna. Media harus
memberikan respon atau tanggapan terhadap aksi yang dilakukan oleh pengguna.
Misalnya, jika pengguna mengklik sebuah objek, media memberikan informasi
tambahan atau menjalankan suatu animasi.
Enam
pembelajaran yang dapat disesuaikan. Media pembelajaran interaktif harus dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan minat pengguna. Ini berarti media
harus mampu memberikan konten yang relevan dan menantang sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kebutuhan pembelajar. Tujuh pilihan dan kontrol. Siswa harus
memiliki pilihan dan kontrol atas bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan
media tersebut.
Mereka
harus dapat memilih jalur pembelajaran atau menjalankan percobaan yang sesuai
dengan tingkat pemahaman mereka. Delapan. Adaptasi media pembelajaran
interaktif yang lebih canggih dapat menyesuaikan konten atau tingkat kesulitan
berdasarkan kinerja siswa. Ini memastikan bahwa siswa dengan berbagai tingkat
pemahaman dapat belajar dengan efektif.
Sembilan. Ketersediaan informasi
tambahan. Media ini harus menyediakan sumber informasi tambahan seperti
hyperlik ke sumber daya eksternal untuk memungkinkan siswa mendalami materi
lebih lanjut jika mereka tertarik. Sepuluh tujuan pembelajaran. Media interaktif
harus dikembangkan dengan tujuan pembelajaran yang jelas.
Kesesuaian
dengan materi media interaktif harus sesuai dengan konten pembelajaran yang
ingin diajarkan. Ini harus relevan dengan kurikulum atau materi pelajaran yang
sedang dipelajari. Dua belas. Aksesibilitas media ini harus dapat diakses oleh
semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Ini berarti
memperhatikan aksesibilitas bagi siswa dengan disabilitas. Tiga belas.
Pengukuran kemajuan. Media pembelajaran interaktif seharusnya dapat mengukur
kemajuan siswa secara objektif. Ini bisa melibatkan pengukuran nilai statistik
atau laporan kemajuan. Empat belas. Intuitif dan mudah digunakan.
Penggunaan
media pembelajaran interaktif haruslah intuitif dan mudah dipahami oleh siswa.
Mereka tidak harus menghabiskan waktu lama untuk memahami cara menggunakan
media tersebut.
Navigasi
yang intuitif mengacu pada desain antarmuka pengguna atau UI yang dirancang
sedemikian rupa sehingga pengguna dapat dengan mudah memahami dan menggunakan
sistem atau aplikasi tanpa memerlukan instruksi eksternal atau bantuan
tambahan. Dalam konteks media pembelajaran interaktif, navigasi yang intuitif
memastikan bahwa pembelajar dapat dengan cepat dan mudah menjelajahi konten
pembelajaran tanpa merasa bingung atau kehilangan arah.
Beberapa
prinsip navigasi yang intuitif melibatkan, satu. Keterbacaan dan keterpahaman.
Teks dan ikon navigasi harus jelas dan mudah dimengerti. Pengguna harus dapat
dengan cepat mengidentifikasi tombol atau menu yang menyajikan pilihan
navigasi. Dua. Konsistensi tata letak dan simbol navigasi harus konsisten di
seluruh aplikasi atau situs web. Misalnya, tombol kembali harus selalu
ditempatkan di lokasi yang sama dan menggunakan ikon yang seragam. Tiga.
Prediktabilitas, pengguna harus dapat memprediksi hasil dari tindakan mereka.
Tombol atau menu harus berfungsi seperti yang diharapkan dan tidak menyebabkan
kejutan atau perubahan yang tidak diinginkan dalam antarmuka pengguna.
Empat
minimalkan klik Pengguna harus dapat mencapai tujuan mereka dengan jumlah klik
atau sentuhan yang minimal. Navigasi yang efisien dan langsung mengurangi
frustrasi dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Lima
bantuan kontekstual. Jika ada elemen navigasi yang kompleks atau memerlukan
penjelasan tambahan, bantuan kontekstual harus tersedia. Ini dapat berupa
tooltip atau panduan singkat yang muncul ketika pengguna mengarahkan kursor ke
suatu elemen. Dengan memastikan navigasi yang intuitif, pengguna dapat dengan
mudah menjelajahi dan memanfaatkan konten pembelajaran interaktif tanpa
hambatan sehingga meningkatkan efektivitas media pembelajaran tersebut. Jika
sebuah media pembelajaran memenuhi syarat-syarat tadi, maka dapat dianggap
sebagai media pembelajaran interaktif yang efektif dalam meningkatkan pemahaman
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Sumber :
www.google.com,
https://belajareradigital.com/,
dan https://guru.kemdikbud.go.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar